Selasa, 31 Januari 2012

MaHabbah....


C.I.N.T.A
Bismillah....

Kata pujangga cinta letaknya di hati.., Meskipun tersembunyi, namun getarannya tampak sekali. Ia mampu mempengaruhi pikiran sekaligus mengendalikan tindakan.

Sungguh, Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta (Jalaluddin Rumi).

Namun hati-hati juga dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu. Cinta yang tidak dilandasi kepada Allah. Itulah para pecinta dunia, harta dan wanita. Dia lupa akan cinta Allah, cinta yang begitu agung, cinta yang murni.

Cinta Allah cinta yang tak bertepi. Jikalau sudah mendapatkan cinta-Nya, dan manisnya bercinta dengan Allah, tak ada lagi keluhan, tak ada lagi tubuh lesu, tak ada tatapan kuyu. Yang ada adalah tatapan optimis menghadapi segala cobaan, dan rintangan dalam hidup ini. Tubuh yang kuat dalam beribadah dan melangkah menggapai cita-cita tertinggi yakni syahid di jalan-Nya.

Tak jarang orang mengaku mencintai Allah, dan sering orang mengatakan mencitai Rasulullah, tapi bagaimana mungkin semua itu diterima Allah tanpa ada bukti yang diberikan, sebagaimana seorang arjuna yang mengembara, menyebarangi lautan yang luas, dan mendaki puncak gunung yang tinggi demi mendapatkan cinta seorang wanita. Bagaimana mungkin menggapai cinta Allah, tapi dalam pikirannya selalu dibayang-bayangi oleh wanita/pria yang dicintai. Tak mungkin dalam satu hati dipenuhi oleh dua cinta. Salah satunya pasti menolak, kecuali cinta yang dilandasi oleh cinta pada-Nya.

Di saat Allah menguji cintanya, dengan memisahkanya dari apa yang membuat dia lalai dalam mengingat Allah, sering orang tak bisa menerimanya. Di saat Allah memisahkan seorang gadis dari calon suaminya, tak jarang gadis itu langsung lemah dan terbaring sakit. Di saat seorang suami yang istrinya dipanggil menghadap Ilahi, sang suami pun tak punya gairah dalam hidup. Di saat harta yang dimiliki hangus terbakar, banyak orang yang hijrah kerumah sakit jiwa, semua ini adalah bentuk ujian dari Allah, karena Allah ingin melihat seberapa dalam cinta hamba-Nya pada-Nya. Allah menginginkan bukti, namun sering orang pun tak berdaya membuktikannya, justru sering berguguran cintanya pada Allah, disaat Allah menarik secuil nikmat yang dicurahkan-Nya.

Itu semua adalah bentuk cinta palsu, dan cinta semu dari seorang makhluk terhadap Khaliknya. Padahal semuanya sudah diatur oleh Allah, rezki, maut, jodoh, dan langkah kita, itu semuanya sudah ada suratannya dari Allah, tinggal bagi kita mengupayakan untuk menjemputnya. Amat merugi manusia yang hanya dilelahkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk, memburu harta dengan segala cara, dan enggan menolong orang yang papah.

Padahal nasib di akhirat nanti adalah ditentukan oleh dirinya ketika hidup didunia, Bersungguh-sungguh mencintai Allah, ataukah terlena oleh dunia yang fana ini. Jika cinta kepada selain Allah, melebihi cinta pada Allah, merupakan salah satu penyebab do’a tak terijabah.

Bagaimana mungkin Allah mengabulkan permintaan seorang hamba yang merintih menengadah kepada Allah di malam hari, namun ketika siang muncul, dia pun melakukan maksiat.

Bagaimana mungkin do’a seorang gadis ingin mendapatkan seorang laki-laki sholeh terkabulkan, sedang dirinya sendiri belum sholehah.

Bagaimana mungkin do’a seorang hamba yang mendambakan rumah tangga sakinah, sedang dirinya masih diliputi oleh keegoisan sebagai pemimpin rumah tangga..

Bagaimana mungkin seorang ibu mendambakan anak-anak yang sholeh, sementara dirinya disibukkan bekerja di luar rumah sehingga pendidikan anak terabaikan, dan kasih sayang tak dicurahkan.

Bagaimana mungkin keinginan akan bangsa yang bermartabat dapat terwujud, sedangkan diri pribadi belum bisa menjadi contoh teladan

Banyak orang mengaku cinta pada Allah dan Allah hendak menguji cintanya itu. Namun sering orang gagal membuktikan cintanya pada sang Khaliq, karena disebabkan secuil musibah yang ditimpakan padanya. Yakinlah wahai saudaraku kesenangan dan kesusahan adalah bentuk kasih sayang dan cinta Allah kepada hambanya yang beriman…

Dengan kesusahan, Allah hendak memberikan tarbiyah terhadap ruhiyah kita, agar kita sadar bahwa kita sebagai makhluk adalah bersifat lemah, kita tidak bisa berbuat apa-apa kecuali atas izin-Nya. Saat ini tinggal bagi kita membuktikan, dan berjuang keras untuk memperlihatkan cinta kita pada Allah, agar kita terhindar dari cinta palsu.

Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang betul-betul berkorban untuk Allah Untuk membuktikan cinta kita pada Allah, ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan yaitu:

1) Iman yang kuat

2) Ikhlas dalam beramal

3) Mempersiapkan kebaikan Internal dan eksternal. kebaikan internal yaitu berupaya keras untuk melaksanakan ibadah wajib dan sunah. Seperti qiyamulail, shaum sunnah, bacaan Al-qur’an dan haus akan ilmu. Sedangkan kebaikan eksternal adalah buah dari ibadah yang kita lakukan pada Allah, dengan keistiqamahan mengaplikasikannya dalam setiap langkah, dan tarikan nafas disepanjang hidup ini. Dengan demikian InsyaAllah kita akan menggapai cinta dan keridhaan-Nya.......

Aamiin ya Robbal 'alamiin


Minggu, 29 Januari 2012

IKHLAS


IKHLAS

Jika ALLAH tak memberimu seseorang yg kamu impikan,
Semoga Dia menghadirkan seseseorang yg memimpikanmu.

Bila ALLAH tak memberimu seseorang yg kamu rindukan,
Semoga Dia menghadirkan seseorang yg merindukanmu.

Bila ALLAH tak memberimu seseorang yg kamu dambakan,
Semoga Dia memberimu seseorang yg mendambakanmu.

Bila ALLAH tak menyatukanmu dg seseorang yg kamu cintai
Semoga Dia menghadirkan seseorang yg Mencintaimu.

Yg bukan HANYA karena apa yg ada padamu ....
tapi apa adanya dirimu !!!

Sujudkan Hati & jiwamu,,
Semoga ALLAH memberi kita yg TERBAIK
Dengan segala Keindahan hati & ketakwaannya..
Kerana ..Jodohmu takan jauh sifat,pribadinya sepertimu .
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
             Sahabatku...fIllah
~~ Didalam ikhlas tak ada lelah Untuk selalu menunggu, tdk lelah menanti, tak jua bosan antri...

~~ Didalam Ikhlas tak Pernah ada luka batin, tiada ada sakit hati, tak pula ada benci...

~~ Didalam Ikhlas tak ada buruk sangka, tak ada keluh kesah, tak jua ada fitnah..

~~ Didalam Ikhlas tak ada amarah

~~ Didalam Ikhlas tak ada rasa takut, tak ada khawatir & cemas, tdk juga Rasa was2...

~~ Dalam Ikhlas keridhaan itu terbentuk, dalam Keridhaan itulah keiklashan Yang ter uji....

~~ Keridhaan & keikhlashan adalah segala sesuatu yg kita sandarkan hanya kpd Allah...

Hanya Allah lah yg berhak mberikan ke ikhlasan ke dlm hati hamba2nya..

~~Ingatlah sahabatku 'jika engkau ikhlas & engkau ridha pd ketetapan-Nya maka Allah pun ridha padamu...

Rasulullah Saw, kekasih Allah yg paling mulia... bersabda,

"Berkaitan dgn ikhlas, aku btanya kpd Jibril. apakah ikhlas itu....? Lalu Jibril bkata, "Aku btanya kpd Tuhan yg Maha Suci tentang ikhlas, apakah ikhlas itu sbnrnya...?" Allah SWT Menjawab

"Ikhlas adalah suatu rahasia dari rahasia-Ku yg Aku tempatkan di hati hamba2-Ku yg Kucintai." (HR. Al-Qazwini)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
                Aku bukanlah wanita berparas jelita..
Aku bukanlah wanita yang kaya harta..
Aku juga bukanlah wanita yang punya tahta..
Aku wanita Apa adanya..aku tidak sedermawan Khadijah..
Aku tidak setegar Fathimah..aku tidak sepintar Aisyah..
Aku wanita apa adanya..
Aku hanya seorang wanita yang,
Menginginkan kesederhanaan cinta..
Aku tidak menilai rupa..aku tidak menilai harta..
Aku tidak menilai tahta..aku hanya ingin Cinta yang sederhana..

Cinta yang berlandaskan Keridhoan-NYA..
Cinta yang mengharapkan Surga dari-NYA..
Cinta yang akan membawa keberkahan dan kebahagiaan dalam hidup..
Aku berharap kelak di Perbatasan Waktu..
Aku dipertemukan oleh insan pilihan-MU..

Seseorang yang hatinya terpaut pada-MU..
Seseorang yang mengikuti jejak Rasul-MU..
Seseorang yang mempedomani kitab-MU..
Seseorang yang akan menerima kekuranganku..
Yang akan membimbing hidupku..yang akan melengkapi hari-hariku..
Yang akan menahkodai bahtera cintaku..
Yang Mencintaiku tanpa menuntut kesempurnaan dariku..

Aku ingin mencintainya secara sederhana..tanpa menyusahkannya..
Tanpa membebaninya..aku berharap dia juga mencintaiku secara sederhana..
Sesederhana aku mencintainya..biarlah saat ini aku menyemai cinta bersama-MU..
Menyemai Kerinduan akan Wajah-MU..
Sebelum bertemu dengannya diPerbatasan Waktu
 
 
 
 
 
 

Minggu, 22 Januari 2012

LAA TAHZAN.....

KOK ... SEDIH...
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dalam kehidupan pasti akan ada yang berubah maupun yang bertambah,

Entah tambahan itu apakah suatu hal yang menyenangkan ataukah hal yang menyedihkan..

Banyak hal yang terjadi menjadi sebuah penyesalan bahkan awal dari alasan sebuah kesediahan yang tiada akhir..

Namun ketika kita tidak berusaha mencari alasan-alasan yang baik dari sebuah penderitaan yang kita alami…

Seakan-akan kesedihan yang kita alami menjadikan kita sebagai orang yang terburuk keadaanya…

Sudahkah kita belajar untuk melihat kebawah…

Ya benar..

Meliahat kebawah…

Ternyata ada saja yang masih harus kita syukuri dari bayaknya kesedihan yang kita alami..

Terkadang sulit untuk kita mencari jawaban mengapa suatu musibah justru terjadi pada diri kita sendiri…

Kenapa bukan orang lain? Kenapa bukan orang yang bergembira itu? Kenapa bukan orang yang selalu bahagia itu…

Tapi tidak kah kita sadari bahwa kita hanya melihat dari sudut pandang mata kita. Bagaimana dengan Allah yang Maha Melihat dan Maha Bijaksana…

Tidak kita sadari semua, bahwa sudut pandang kita begitu sempit dan sangat sempit…

Allah melihat dari segala sudut yang tidak akan pernah dapat dijangkau oleh manusia…

Bukankah kitapun manusia.. milik Dia Yang Maha Kuasa,..

Berhakkah sebenarnya kita protes…?

Padahal kita adalah milik-Nya.

Sebuah pertanyaan yang tentu kita tau jawabanya…

Berusahalah merenung dengan pertanyaan-pertanyaan itu.. Berusahalah untuk mencari jawaban positif dari pertanyaan-pertanyaan itu….

Suatu ketika, ada seorang melaporkan kepada Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhuma, cucu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa Abu Darda’ radliallahu ‘anhu pernah mengatakan:
“Fakir itu lebih aku cintai dari pada kaya dan sakit lebih aku sukai dari pada sehat.”
Setelah mendengar laporan ini, Hasan mengatakan: “Semoga Allah mengampuni Abu Darda’, adapun yang benar, saya katakan:

من اتكل على حسن اختيار الله له لم يتمن غير الحالة التي اختار الله له

“Barangsiapa yang bersandar kepada pilihan terbaik yang Allah berikan untuknya, dia tidak akan berangan-angan selain keadaan yang pilihkan untuknya.” (Kanzul Ummal, Ali bin Hisamuddin al-Hindi)

Entahlah.. seakan-akan manusia terus berusaha melawan kodratnya… Hingga ia tenggelam dengan permasalahanya sendiri yang tiada habisnya.

Lalu lupakah kita tentang hakikat sebenarnya kita diciptakan?

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُون

” Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku” (Q.S. Adzariyat :56)

Jadi ketika pena diangkat dan catatan takdir telah kering, harukah kita protes?

Menjalani dengan penuh tawakal dan berusaha menunaikan kewajiban.. mungkin adalah obatnya… yah setidaknya dari pada berkubang dengan kesedihan yang kita masih belum tau apakah hikmahnya…

بَلَى مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُ أَجْرُهُ عِنْدَ رَبِّهِ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

” tidak! Barang siapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan dia berbuat baik, dia mendapat pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati” (Q.S. Al-Baqarah:112)

Jika Engkau seorang yang bertauhid, untuk apa bersedih, untuk apa mengeluh, untuk sesuatu yang sebenarnya akan engkau jalani…

Percayalah, bukankah Allah tidak akan membebani seseorang diluar kesanggupannya…

Mungkin pertanyaan ini adalah hal yang harus engkau renungi,…

Agar engkau yakin, semua pasti bisa engkau lewati dengan baik…

Karena percayalah selalu…..

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (5) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (6)

” maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (Q.S. Al-insyirah: 5 – 6)

Jadi, untuk apa engkau bersedih lagi,,

Tersenyumlah untuk dunia yang akan, engakau jalani,…

Setidaknya… itulah satu cara untuk mengurangi kesedihanmu … yang insyaallah akan berlalu dan akan diselingi kebahagiaan kembali…

Karena percayalah,,, Allah sayang padamu…..

Sabtu, 21 Januari 2012

AMALAN PENOLAK MUSIBAH


بسم الله الرحمن الرحيم
Amalan Penolak Musibah :
~
BERDOA~

Hadits dari Imam at-Tirmidzi dan al-Hakim, diriwayatkan dari Abdullah ibn Umar, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa hatinya terbuka untuk berdoa, maka pintu-2 rahmat akan dibukakan untuknya. Tidak ada permohonan yang l...ebih disenangi oleh Allah daripada permohonan orang yang meminta keselamatan. Sesungguhnya doa bermanfaat bagi sesuatu yang terjadi dan masih belum terjadi. Dan tidak ada yang bisa menolak takdir kecuali doa, maka berpeganglah, wahai hamba allah, pada doa”.

~
SEDEKAH~

Sedekah dapat menolak bencana. Karena ada hadist Rasulullah saw yang diriwayatkan dari Ali, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Sedekah dapat merubah takdir yang mubram ( yang pasti)”. (HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, Imam Ahmad)

Asal hadits tersebut diatas adalah, “Silahturahmi dapat memperpanjang umur, dan sedekah dapat merubah takdir yang mubram

~
TASBIH~

Bacaan tasbih dapat mencegah terjadinya bencana, karena ada hadits yang diriwayatkan Ibn Ka’ab, dari Rasulullah saw, bahwa beliau bersabda, “Subhanallah dapat mencegah turunnya azab”.
Dlm riwayat lain dari Sa’d ibn Abi Waqqash, Rasulullah saw bersabda, ” Maukah kalian kuberitahu suatu doa, yang jika kalian memanfaatkan itu ketika ditimpa kesedihan atau bencana, maka Allah akan menghilangkan kesedihan itu?”. Para sahabat menjawab: “Ya, wahai Rasulullah.” Rasul bersabda: “Yaitu, doa Dzun Nun : La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minazh zhalimin (tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk di antara orang-orang yang zhalim).” (HR. Imam Ahmad, at-Tirmidzi, dan al Hakim)

~
SHALAWAT UNTUK RASULULLAH SAW~

Sebagian orang saleh berkata: Sesungguhnya diantara sebab terbesar yang dapat menolak takdir dan melenyapkan keruwetan hidup adalah banyak membaca shalawat untuk Rasulullah saw
Shalawat atas Nabi saw, adalah wajib menurut kesepakatan ulama (Ijma’), karena adanya firman Allah SWT, “Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya,” (QS. al-Ahzab : 56)

Shalawat dari Allah SWT adalah rahmat, Shalawat dari Malaikat adalah permohonan ampun. Sedangkan Shalawat dari orang mukmin adalah doa.

Rasulullah saw bersabda, “Setiap doa terhijab di bawah langit. Ketika Shalawat telah datang mengantarnya, maka doa itu akan naik.”

Dilain pihak, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa membaca shalawat untukku satu kali, Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali.”

~
TAQWA~

Sesungguhnya taqwa adalah penyebab terkuat untuk mendatangkan kebaikan dan menolak bencana dengan tanpa disangka-sangka.

Allah SWT berfirman, “Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberikan rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya,” (QS. ath-Thalaq : 2-3)

~
MEMPERBANYAK ISTIGFAR~

Allah SWT berfirman, “Maka aku katakan kepada mereka : Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai,” (QS. Nuh : 10-12).

Diriwayatkan dari Ibn Abbas bahwa, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa menetapi istigfar, maka Dia akan memberikan jalan keluar dari setiap kesempitan, kebebasan dari setiap kesedihan, dan Dia akan memberinya rizki dari arah yang tidak diperhitungkannya,” (HR. Abu Daud, Ibn Majah dan Imam Ahmad).

Semoga menguatkan kesabaran, keyakinan akan janji kasih sayang dari Yang Maha penyanyang.
Muslimah Sejati, tiada yang mereka harapkan dari setiap musibah yg menimpanya, kecuali pahala dan ampunanSWT.*

Jumat, 20 Januari 2012

Tidak Lemah, Bersedih Hati, dan Berputus Asa

Tidak Lemah, Bersedih Hati, dan Berputus Asa. ^_^
Assalamualaekum...

Orang-orang beriman memiliki perjuangan berat dan panjang di jalan Allah. Jalan hidup mereka sering diserang musuh yang jumlahnya sangat banyak dan dengan peralatan yang lebih baik. Akan tetapi, sepanjang mereka berada di jalan Allah, mereka dapat mengatasinya.


Salah satu alasan bagi kemenangan mereka, sebagai orang beriman, mereka melakukan perjuangan dengan semangat dan kegembiraan yang besar. Inilah yang tidak dapat dilakukan oleh orang-orang yang ingkar karena mereka telah mencintai kehidupan dunia, mereka tidak beriman kepada Allah. Mereka takut dan lemah serta mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan.


Sebaliknya, orang-orang beriman tidak mudah dilemahkan karena mereka tahu bahwa Allah selalu bersama mereka dan mereka berharap menjadi orang yang berhasil. Hal ini diterangkan dalam Al-Qur`an, “Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 146)


Walaupun demikian, orang-orang beriman membutuhkan ibadah untuk mendapatkan semangat dan kegembiraan ini, karena sangatlah mudah tergelincir dari jalan Allah. Inilah yang diperjuangkan iblis. Pada saat-saat genting, seorang munafik berkata kepada para Sahabat Rasulullah saw. “Hai
penduduk Yatsrib (Madinah), tidak ada tempat bagimu, maka kembalilah kamu,” (al-Ahzab:13)


lalu ia menciptakan keputusasaan serta menimbulkan perasaan kalah. Akan tetapi, orang-orangberiman telah diperingatkan dalam Al-Qur`an mengenai semua faktor keraguan ini, “Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu.” (ar-Ruum:60)


Orang yang beriman hanya bertanggung jawab kepada dirinya dan Allah serta tidak seharusnya terpengaruh oleh kelemahan yang lain. Kekuatan musuh pun tidak dapat memengaruhi dan membuatnya takut. Seluruh hidup orang beriman hanyalah untuk Allah. Mereka akan terus beribadah demi keridhaan-Nya sampai akhir hayat. Pada sebuah ayat dijelaskan, “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (Ali Imran: 139) “Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.” (an-Nisaa`: 104).

Wassalam

SELEMBAR BULU MATA

SELEMBAR BULU MATA. ^_^ (catatan Islami)
Assalamualaekum...

Diceritakan di Hari Pembalasan kelak, ada seorang hamba Allah sedang diadili. Ia dituduh bersalah, mensia-siakan umurnya di dunia untuk berbuat maksiat. Tetapi ia berkeras membantah.

"Tidak. Demi langit dan bumi sungguh tidak benar. Saya tidak melakukan semua itu."

"Tetapi saksi-saksi mengatakan engkau betul-betul telah menjerumuskan dirimu sendiri ke dalam dosa," jawab malaikat.

Orang itu menoleh ke kiri dan ke kanan, lalu ke segenap penjuru. Tetapi anehnya, ia tidak menjumpai seorang saksi pun yang sedang berdiri. Di situ hanya ada dia sendirian. Makanya ia pun menyanggah,

"Manakah saksi-saksi yang kau maksudkan? Disini tidak ada siapa kecuali aku dan suaramu."

"Inilah saksi-saksi itu," ujar malaikat.

Tiba-tiba mata angkat bicara, "Saya yang memandangi."

Disusuli oleh telinga, "Saya yang mendengarkan. "

Hidung pun tidak ketinggalan, "Saya yang mencium."

Bibir mengaku, "Saya yang merayu."

Lidah menambah, "Saya yang mengisap."

Tangan meneruskan, "Saya yang meraba dan meramas."

Kaki menyusul, "Saya yang dipakai lari ketika ketahuan."

"Nah kalau kubiarkan, seluruh anggota tubuhmu akan memberikan kesaksian tentang perbuatan aibmu itu", ucap malaikat.

Orang tersebut tidak dapat membuka sanggahannya lagi. Ia putus asa dan amat berduka, sebab sebentar lagi bakal dimasukkan ke dalam jahanam. Padahal rasa-rasanya ia telah terbebas dari tuduhan dosa itu. Tatkala ia sedang dilanda kesedihan itu, sekonyong-konyong terdengar suara yg amat lembut dari selembar bulu matanya:

"Saya pun ingin juga mengangkat sumpah sebagai saksi."

"Silakan", kata malaikat.

"Terus terang saja, menjelang ajalnya, pada suatu tengah malam yg lengang, aku pernah dibasahinya dengan air mata ketika ia sedang menangis menyesali perbuatan buruknya. Bukankah nabinya pernah berjanji, bahawa apabila ada seorang hamba kemudian bertaubat, walaupun selembar bulu matanya saja yang terbasahi air matanya, namun sudah diharamkan dirinya dari ancaman api neraka? Maka saya, selembar bulu matanya, berani tampil sebagai saksi bahawa ia telah melakukan taubat sampai membasahi saya dengan air mata penyesalan."

Dengan kesaksian selembar bulu mata itu, orang tersebut di bebaskan dari neraka dan dihantarkan ke syurga. Sampai terdengar suara bergaung kepada para penghuni syurga:

"Lihatlah, Hamba Tuhan ini masuk syurga karena pertolongan selembar bulu mata."


Semoga yang pendek ini bermanfaat bagi kita...Amin

Wassalam

MUSLIMAH YANG IKHLAS

Muslimah yang Ikhlas. ^_^
Assalamualaekum...

Saudariku muslimah… ketahuilah bahwa engkau dan manusia seluruhnya di muka bumi ini diciptakan dengan tujuan untuk beribadah kepada Allah, demikian pula tujuan jin diciptakan tidak lain adalah untuk meyembah Allah.
Allah berfirman,
“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembahKu (yaitu mengesaknKu).” (Adz Dzariyat 56)

Ibadah dilakukan oleh seorang muslimah karena kebutuhannya terhadap Allah sebagai tempat sandaran hati dan jiwa, sekaligus tempat memohon pertolongan dan perlindungan. Dan ketahuilah saudariku bahwa ikhlas merupakan salah satu syarat diterimanya amal seorang muslimah, di samping dia harus mencontoh gerak dan ucapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam ibadahnya.

“Dan mereka tidaklah disuruh kecuali supaya beribadah kepada Allah dengan memurnikan dien (agama) kepadaNya, dengan mentauhidknnya.” (Al Bayyinah 5)

Ikhlas adalah meniatkan ibadah seorang muslimah hanya untuk mengharap keridhoan dan wajah Allah semata dan tidak menjadikan sekutu bagi Allah dalam ibadah tersebut. Ibadah yang dilakukan untuk selain Allah atau menjadikan sekutu bagi Allah sebagai tujuan ibadah ketika sedang beribadah kepada Allah adalah syirik dan ibadah yang dilakukan dengan niat yang demikian tidak akan diterima oleh Allah. Misalnya menyembah berhala di samping menyembah Allah atau dengan ibadah kita mengharapkan pujian, harta, kedudukan dunia, dan lain-lain. Syirik merusak kejernihan ibadah dan menghilangkan keikhlasan dan pahalanya.

Abu Umamah meriwayatkan, seseorang telah menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya, “Bagaimana pendapatmu tentang seseorang yang berperang untuk mendapatkan upah dan pujian? Apakah ia mendapatkan pahala?”

Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ” Ia tidak mendapatkan apa-apa.”

Orang tadi mengulangi pertanyaannya sebanyak tiga kali, dan Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun tetap menjawab, ” Ia tidak akan mendapatkan apa-apa. ” Lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak menerima suatu amal, kecuali jika dikerjakan murni karenaNya dan mengharap wajahNya.” (HR. Abu Dawud dan Nasai)

Ketahuilah saudariku… bahwa ikhlas bukanlah hal yang mudah dilakukan. Ikhlas adalah membersihkan hati dari segala kotoran, sedikit atau pun banyak – sehingga tujuan ibadah adalah murni karena Allah.

Ikhlas hanya akan datang dari seorang muslimah yang mencintai Allah dan menjadikan Allah sebagi satu-satunya sandaran dan harapan. Namun kebanyakan wanita pada zaman sekarang mudah tergoda dengan gemerlap dunia dan mengikuti keinginan nafsunya. Padahal nafsu akan mendorong seorang muslimah untuk lalai berbuat ketaatan dan tenggelam dalam kemaksiatan, yang akhirnya akan menjerumuskan dia pada palung kehancuran di dunia dan jurang neraka kelak di akhirat.

Oleh karena itu, hampir tidak ada ibadah yang dilakukan seorang muslimah bisa benar-benar bersih dari harapan-harapan dunia. Namun ini bukanlah alasan untuk tidak memperhatikan keikhlasan. Ingatlah bahwa Allah sentiasa menyayangi hambaNya, selalu memberikan rahmat kepada hambaNya dan senang jika hambaNya kembali padaNya. Allah senatiasa menolong seorang muslimah yang berusaha mencari keridhoan dan wajahNya.

Tetaplah berusaha dan berlatih untuk menjadi orang yang ikhlas. Salah satu cara untuk ikhlas adalah menghilangkan ketamakan terhadap dunia dan berusaha agar hati selalu terfokus kepada janji Allah, bahwa Allah akan memberikan balasan berupa kenikmatan abadi di surga dan menjauhkan kita dari neraka. Selain itu, berusaha menyembunyikan amalan kebaikan dan ibadah agar tidak menarik perhatianmu untuk dilihat dan didengar orang, sehingga mereka memujimu. Belajarlah dari generasi terdahulu yang berusaha ikhlas agar mendapatkan ridho Allah.

Dahulu ada penduduk Madinah yang mendapatkan sedekah misterius, hingga akhirnya sedekah itu berhenti bertepatan dengan sepeninggalnya Ali bin Al Husain. Orang-orang yang yang memandikan beliau tiba-tiba melihat bekas-bekas menghitam di punggung beliau, dan bertanya, “Apa ini?” Sebagian mereka menjawab, “Beliau biasa memanggul karung gandum di waktu malam untuk dibagikan kepada orang-orang fakir di Madinah.” Akhirnya mereka pun tahu siapa yang selama ini suka memberi sedekah kepada mereka. Ketika hidupnya, Ali bin Husain pernah berkata, “Sesungguhnya sedekah yang dilakukan diam-diam dapat memadamkan kemurkaan Allah.”

Janganlah engkau menjadi orang-orang yang meremehkan keikhlasan dan lalai darinya. Kelak pad hari kiamat orang-orang yang lalai akan mendapati kebaikan-kebaikan mereka telah berubah menjadi keburukan. Ibadah mereka tidak diterima Allah, sedang mereka juga mendapat balasan berupa api neraka dosa syirik mereka kepada Allah.

Allah berfirman,
“Dan (pada hari kiamat) jelaslah bagi azab mereka dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan. Dan jelaslah bagi mereka keburukan dari apa-apa yang telah mereka kerjakan.” (Az Zumar 47-48)

“Katakanlah, Maukah kami kabarkan tentang orang yang paling merugi amalan mereka? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia usaha mereka di dunia, sedang mereka menyangka telah mengerjakan sebaik-baiknya.” (Al Kahfi 103-104)

Saudariku muslimah… bersabarlah dalam belajar ikhlas. Palingkan wajahmu dari pujian manusia dan gemerlap dunia. Sesungguhnya dunia ini fana dan akan hancur, maka sia-sia ibadah yang engkau lakukan untuk dunia. Sedangkan akhirat adalah kekal, kenikmatannya juga siksanya. Bersabarlah di dunia yang hanya sebentar, karena engkau tidak akan mampu bersabar dengan siksa api neraka walau hanya sebentar.

Wallahu 'alam...

Wassalam.