Tidak Lemah, Bersedih Hati, dan Berputus Asa. ^_^
Assalamualaekum...
Orang-orang
beriman memiliki perjuangan berat dan panjang di jalan Allah. Jalan
hidup mereka sering diserang musuh yang jumlahnya sangat banyak dan
dengan peralatan yang lebih baik. Akan tetapi, sepanjang mereka berada
di jalan Allah, mereka dapat mengatasinya.
Salah satu
alasan bagi kemenangan mereka, sebagai orang beriman, mereka melakukan
perjuangan dengan semangat dan kegembiraan yang besar. Inilah yang tidak
dapat dilakukan oleh orang-orang yang ingkar karena mereka telah
mencintai kehidupan dunia, mereka tidak beriman kepada Allah. Mereka
takut dan lemah serta mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan.
Sebaliknya, orang-orang beriman tidak mudah dilemahkan karena mereka
tahu bahwa Allah selalu bersama mereka dan mereka berharap menjadi orang
yang berhasil. Hal ini diterangkan dalam Al-Qur`an, “Dan berapa banyak
nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari
pengikut(nya) yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana
yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula)
menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.” (Ali
Imran: 146)
Walaupun demikian, orang-orang beriman
membutuhkan ibadah untuk mendapatkan semangat dan kegembiraan ini,
karena sangatlah mudah tergelincir dari jalan Allah. Inilah yang
diperjuangkan iblis. Pada saat-saat genting, seorang munafik berkata
kepada para Sahabat Rasulullah saw. “Hai
penduduk Yatsrib (Madinah), tidak ada tempat bagimu, maka kembalilah kamu,” (al-Ahzab:13)
lalu ia menciptakan keputusasaan serta menimbulkan perasaan kalah. Akan
tetapi, orang-orangberiman telah diperingatkan dalam Al-Qur`an mengenai
semua faktor keraguan ini, “Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji
Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak
meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu.”
(ar-Ruum:60)
Orang yang beriman hanya bertanggung jawab
kepada dirinya dan Allah serta tidak seharusnya terpengaruh oleh
kelemahan yang lain. Kekuatan musuh pun tidak dapat memengaruhi dan
membuatnya takut. Seluruh hidup orang beriman hanyalah untuk Allah.
Mereka akan terus beribadah demi keridhaan-Nya sampai akhir hayat. Pada
sebuah ayat dijelaskan, “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah
(pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling
tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (Ali Imran:
139) “Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika
kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita
kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap
dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha
Mengetahui lagi Mahabijaksana.” (an-Nisaa`: 104).
Wassalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar